EMBRIO TESIS: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM KEMAMPUAN MENULIS KREATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAP
EMBRIO
TESIS
Disusun
untuk memenuhi tugas Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Disusun oleh:
Nurul
Ulum
NIM:
7316168330
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN
BAHASA
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2017
Judul
Tesis : Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa dalam kemampuan menulis kreatif
dengan menggunakan metode Mind Map
ABSTRAK
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi dianatra
keteampilan berbahasa yang lain seperti: membaca, mendengarkan/menyimak,
berbicara dan yang terakhir adalah menulis. Menulis merupakan keterampilan yang
harus dikuasi oleh para pelajar. Khusunya mahasiswa yang akan dituntut untuk
dapat menghasilkan karya atau melakukan kegiatan yang produktif. Selain itu, Menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut
kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Mind
Map
adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh
kemampuan otak kita untuk kemampuan berpikir dan belajar.
Metode Mind Map ini cara kerjanya menggunakan cara kerja otak yang alami. Peta Pikiran ekspresi dari
Pemikiran Radian karena Peta Pikiran adalah fungsi alami dari pikiran manusia.
Ini adalah teknik grafik yang berdaya guna yang menyediakan kunci universal
untuk membuka potensi otak. Peta pikiran dapat diterapkan pada setiap aspek
kehidupan di mana perbaikan pengetahuan dan pemikiran yang lebih jelas akan
meningkatkan prestasi manusia dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam
peta pikiran yang dibuat, jelas bahwa pemeta pikiran atau mind map mempunyai kata atau gamabar kunci apa pun dapat ditempatkan di
tengah dari Peta Pikiran yang baru yang kembali dapat memancar ke segala arah.
Keadaan ini juga melengkapi
kontradiksi yang dipercaya secara luas bahwa menghasilkan ide jauh lebih sulit
daripada mengedit dan menginformasikan ide-ide tersebut. Bila kemampuan
Pemetaan Pemikiran kita tidak terbatas, satu-satunya kesulitan tidak memutuskan
kapan untuk berhenti; walaupun Peta Pikiran dapat membantu dengan keputusan ini juga. Prestasi
belajar mahasiswa dapat di ukur dengan kemampuan menulis kreatif yang
menggunakan metode Mind Map. Dengan
metode penelitian kuantitatif yang telah penulis pilih dan dengan menggunakan
metode eksperimen dan desain Posstest–Only
Control Design penelitian akan menghasilkan pengujian yang signifikan.
Meningkatkan suatu gaya belajar mahasiswa dalam kemampuan menulis kreatif
dengan mengguankan metode Mind Map.
PENDAHULUAN
Terdapat
empat keterampilan dalam berbahasa, yakni
menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Salah satu keterampilan yang
dirasakan cukup sulit adalah menulis. Hal tersebut dirasakan pula oleh penulis.
Penulis merasa untuk memulai dan mengakhiri tulisan adalah hal yang tidak
mudah. Sejalan dengan pernyataan Zainurrahman dalam buku Menulius: Dari Teori
Hingga Praktik (2013:206), menyatakan
bahwa dalam menulis, sama halnya dengan hal-hal yang menyangkut aktifitas
berbahasa yang lain, terdapat kendala yang bersifat umum maupun yang bersifat
khusus. Kendala yang bersifat umum artinya kendala yang hampir dialami oleh
semua penulis, sedangkan kendala yang bersifat khusus adalah kendala yang
mungkin dialami oleh penulis tertentu secara individual dan sifatnya, kurang lebih, unik.
Perintah
untuk menulis juga tertera pada kitab Al Quran, yakni pada Q.S. 96: 1-5 dan
Q.S. 68: 1-3 yang terdapat kata qalam (Menulis). Maka dari
penjelasan tersebut penulis bermaksud untuk membuat artikel ilmiah ini mengenai
kemapuan menulis kreatif dengan menggunakan metode Mind Map. Dalam artikel ini penulis menjabarkan mengenai menulis
serta proses kreatif menulis dengan menggunakan metode Mind Map.
Metode
Mind Map
(peta pikiran) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dirasa akan
meningkatkan kegiatan atau memudahkan dalam proses menulis, karena Mind Map merupakan
metode yang memusatkan cara kerja otak. Otak sering kali mengingat informasi
berupa gambar, simbol, suara dan bentuk-bentuk serta perasaan. Maka konsep mind mapping
dapat memunculkan ide orisinil
dan memicu menginat lebih mudah. sehingga kita dapat merancang segala bentuk
ide untuk melakukan tahap awal dalam menulis kreatif. Dengan melakukan proses
menulis kreatif kita akan dapat mengukur kemampuan mahasiswa dalam meningkatkan
hasil belajarnya karena telah menggunakan metode Mind Map, yang akan memudahkan atau meningkatkan hasil produktivitas
mahasiswa.
A.
Landasan
Ontologis
Peningkatan prestasi
belajar mahasiswa merupakan proses yang akan menghasilkan suatu pencapaian yang
sudah ditentukan. Artinya telah terjadi goal yang telah ditentukan melalui
proses pembelajaran secara berkala dan metodis. Prestasi belajar merupakan
pencapaian yang dimilki oleh setiap mahasiwa yang memiliki nilai baik dan
berprestasi dalam bidang akademiknya. Khususnya pada pencapaian kegiatan
menulis yang dilakukan sehingga akan meningkatkan produktivitas dari mahasiswa
tersebut dan artinya prestasi belajar mahasiswa akan meningkat.
Menulis ialah suatu
keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang
penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dn kosa
kata. Keterampilan menulis ini tidak akan dating secara otomatis, malainkan
harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.
Menulis ialah
menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
tersebut. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi
tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan
bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari
kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara
lukisan dan tulisan, anatar melukis dan menulis. Melukis gambar bukan menulis.
Dengan perkataan lain; menggambar huruf-huruf bukanlah menulis.
Pada prinsipnya
fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir.
Juga dapat menolong kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam
daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi,
menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan
pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita
pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah dan
kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis actual. Menulis adalah suatu
bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu
tertentu.
Salah satu dari
tugas-tugas terpenting penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip
menulis dan berpikir yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya.
Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah
penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat: belajar menulis adalah belajar
berpikir dalam/dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980 : 5)
Penulis
memproyeksikan sesuatu mengenai dirinya ke dalam sepenggal tulisan. Bahkan
dalam tulisan yang obyektif ataupun yang tidak mengenai orang tertentu
sekalipun, penulis kelihatan sebagai seorang pribadi tertentu. Penulis memegang
suatu peranan tertentudan tulisannya mengandung nada yang sesuai dengan maksud
dan tujuannya.
Penulis tidak hanya
diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga
harus menentukan siapa yang pembaca karyanya itu dan apa maksud dan tujuannya.
Berkenaan dengan pembaca atau penikmat karya ditulisannya. Setiap jenis tulisan mengandung beberapa
tujuan; tetapi karena tujuan itu sangat beraneka ragam, bagi penulis yang belum
berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori di bawah ini:
1)
Memberitahukan
atau mengajar.
2) Meyakinkan atau mendesak.
3) Menghibur atau menyenangkan.
4) Mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan
emosi yang berapi-api.
Yang
dimaksud dengan maksud atau tujuan penulis
adalah “responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya
dari pembaca”.
Menulis
kreatif artinya mengekspresikan segala bentuk tulisan dengan cara kreatif dan
tidak mononton. Kreatif ini hanya sebuah kata yang menjadikan penulis memiliki
ide-ide yang menarik agar para pembaca dan penikmat tulisan dapat memenuhi
hasratnya untuk membaca dan mendapatkan sebuah informasi, ide atau gagasan.
Menurut Fathurrohman (2015:206) Mind Map (peta pikiran) dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan
dan menyajikan konsep, ide, tugas, atau informasi lainnya. Dalam bentuk diagram
radikal hierarkis non-linear. Mind Map
adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh
kemampuan otak kita untuk kemampuan berpikir dan belajar. Mind mapping ini merupakan metode pembelajran yang luar biasa
karena dalam pengerjaannya melibatkan otak kiri dan otak kanan bersama-sama.
Bisa dilihat dari tabel berikut:
OTAK KIRI
|
OTAK KANAN
|
1. Tulisan
2. Urutan
Penulisan
3. Hubungan
Antarkata
|
1. Warna
2. Gambar
3. Dimensi
(Tata Ruang)
|
Metode Mind Map ini cara kerjanya menggunakan cara kerja otak yang alami. Peta Pikiran ekspresi dari
Pemikiran Radian karena Peta Pikiran adalah fungsi alami dari pikiran manusia.
Ini adalah teknik grafik yang berdaya guna yang menyediakan kunci universal
untuk membuka potensi otak. Peta pikiran dapat diterapkan pada setiap aspek
kehidupan di mana perbaikan pengetahuan dan pemikiran yang lebih jelas akan
meningkatkan prestasi manusia. Peta pikiran mempunyai empat karakteristik
penting:
a.
subjek yang menjadi
perhatian mengalami kristalisasi dalam citra sentral.
b. tema
utama dari subjek memancar dari citra sentral sebagai cabang-cabang.
c. cabang-cabang
terdiri dari Citra Kunci atau Kata Kunci yang dituliskan di garis yang
berasosiasi. Topik-topik dengan tingkat kepentingan yang lebih kecil juga
digambarkan sebagai cabang-cabang yang melekat pada cabang dari tingkat yang
lebih tinggi.
d.
cabang-cabang ini membentuk
struktur nodus yang berhubungan.
Peta pikiran dapat
ditingkatkan dan diperkaya dengan warna, gambar, kode, dan dimensi untuk
menambah minat, keindahan, dan individualitas. Penambahann ini pada
gilirannya membantu kreativitas, memori,
dan secara khusus mengingat informasi.
Peta Pikiran membantu Anda
membuat pembedaan antara kapasitas penyimpanan mental Anda, yang akan
menunjukan kepada Anda dengan bantuan peta pikiran, dan efisiensi penyimpanan
mental Anda, yang akan anda capai dengan bantuan Peta Pikiran. Ini seperti
perbedaan antara gudang yang diatur dengan baik atau yang berantakan, atau
perpustakaan yang mempunyai dan tidak mempunyai sistem penyimpanan.
B.
Landasan
Epistemologis
1. Metode
Penelitian
Metode penelitian merupakan
cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat
dengan maksud mendapatkan fakta dan dimpulan agar dapat memahami, menjelaskan,
meramalkan dan mengendalikan keadaan (Syamsuddin dan Damayanti, 2011:14). Dari
pengertian diatas peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam
pelaksanaan penelitian ini. Penelitian kuantitatif adalah penelitian metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2014: 14) Penelitian
kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji satu teori, untuk menyajikan suatu
fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antarvariabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep. Dalam penelitian kuantitatif terbagi lagi menjadi penelitian eksperimen,
deskriptif korelasional, evaluasi, dan lain sebagainya.
Adapun pendapat dari Sugiono
(2014: 107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jadi penelitian dengan menggunakan
metode eksperimen ini mencari pengaruh dari perlakuan yang telah dilakukan.
Metode
penelitian
eksperimen terbagi dalam empat kelompok besar, yaitu praeksperimen, True-Experimental, Factorial Experimental dan Eksperimen semu (quasi experim. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Posttest-Only Control Design yang terdapat
di dalam True Experimental.
2. Desain
Penelitian
Desain
penelitian yang digunakan penulis adalah Posttest-Only
Control Design. Sugiono (2014: 112) mengungkapkan bahwa dalam design ini
terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok
pertama diberi perlakuan (X) disebut kelas eksperimen dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan disebut kelas kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)
adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment
dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test. Desain penelitian merupakan cara-cara yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data penelitian sehingga hasil penelitian dapat dibuktikan. Berikut
ini gambar desain Posttest-Only Control
Design:
R
|
X
|
O1
|
R
|
|
O2
|
C.
Landasan
Aksiologi
1. Bagi
Mahasiswa
Dalam penulisan ini mahasiswa dapat merasakan
manfaat yang begitu besar terutama dalam proses menulis kreatif. Karena
terdapat beberapa faktor yang dapat menghilangkan anggapan bahwa menulis itu
sulit terutama pada kalangan mahasiswa, selain itu mahasiwa dapat mengetahui
cara-cara dalam menulis kreatif dan faktor apa saja yang dapat meningkatkan
motivasi dalam menulis kreatif, diantaranya denngan menggunakan metode Mind Map
yang dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan kegiatan menulis kreatif agar
tercipta suatu prestasi belajar yang meningkat.
2. Bagi
Penulis
Manfaat yang penulis rasakan dari penulisan
artikel ilmiah ini adalah penulis mampu meningkatkan mengungkapkan kesulitan
yang dirasakan pada kegiatan menulis kreatif. Penulis mengetahui cara-cara
untuk mengetasi kesulitan dalam proses kegiatan menullis kreatif. Maka setelah
mengetahui cara mengetasi kesulitan tersebut penulis merasa termotivasi untuk
melakukan kegiatan menulis terutama menulis kreatif.
3. Bagi
Lingkungan Pendidikan
Penulis berharap penulisan artikel ilmiah ini
bermanfaat bagi para lapisan civitas akademik disetiap tingkatan
pendidikan khususnya dosen, dan guru
besar untuk produktif dalam membuat karya tulis.
4. Bagi
Lingkungan Umum
Lingkungan masyarakat
terdiri dari berbagai bidang kehidupan. Maka dari itu penulis berharap tulisan
artikel ilmiah ini dapat memotivasi setiap lapisan masyarakat untuk produktif
dalam membuat tulisan, karena melalui proses menulis masyarakat dapat menyebarluaskan
informasi yang mereka dapat sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia.
PENUTUP
Dapat
disimpulkan
bahwa peneliti ingin menyampaikan suatu pesan bahwa belajar bukanlah sesuatu
yang sulit namun sesuatu yang sangat menyenangkan dengan memakai dan
memanfaatkan beragam metode belajar yang asyik. Salah satu metode belajar yang
menyenangkan ialah metode peta pikiran dengan peta pikiran di dalamnya kita
juga mempelajari sesuatu keterampilan berbahasa yaitu menulis. Karena pada
prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar
berpikir. Juga dapat menolong kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang
kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan
pikiran-pikiran kita.
Dengan Peta Pikiran membantu kita membuat pembedaan
antara kapasitas penyimpanan mental yang akan menunjukan kepada kita dengan
bantuan peta pikiran, dan efisiensi penyimpanan mental Anda, yang akan anda
capai dengan bantuan Peta Pikiran. Ini seperti perbedaan antara gudang yang
diatur dengan baik atau yang berantakan, atau perpustakaan yang mempunyaai dan
tidak mempunyai sistem penyimpanan.
Tujuan penulisan embrio tesis ini untuk memberikan gambaran kepada penulis agar
sudah memiliki rancangan untuk memulai melakukan penelitian. Semoga judul yang
diangkat oleh penulis ini dapat memberikan dampak yang positif dalam hal
pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan aspek-aspek kreatif lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2013. Pokoknya Menulis. Bandung. Kiblat.
Buzan, Tony dan Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran (The Mind Map Book). Batam. Interaksara.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta:Ar-Ruzz
Sugiono.
2014. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Syamsuddin
dan Damayanti. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henri Guntur. 2013. Menulis Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung.
Angkasa.
Wicoff, Joyce. 2004. Menjadi Superkreatif Melalui
Metode Pemetaan-Pikiran. Bandung. Kaifa.
Windura, Sutanto. 2008. Main Map Langkah Demi Langkah. Jakarta.
Gramedia.
Zainurrahman. 2013. Menulisdari Teori Hingga Praktik.
Bandung. Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar